Connect with us

International

Ancang-Ancang Filipina Sambut Terpidana Mati Mary Jane Dari Indonesia

Published

on

Filipina tengah bersiap untuk menyambut kepulangan Mary Jane Veloso, seorang terpidana mati asal Filipina yang telah lama dihukum di Indonesia atas kasus penyelundupan narkoba. Setelah bertahun-tahun menjalani hukuman, kabar tentang kebebasan Mary Jane menggembirakan keluarga dan masyarakat Filipina. Keputusan pembebasan ini menjadi bagian dari hasil diplomasi yang melibatkan kedua negara, dan kini Filipina menantikan kembalinya Mary Jane setelah bertahun-tahun berada di penjara Indonesia.

Latar Belakang Kasus Mary Jane Veloso

Mary Jane Veloso, seorang wanita asal Filipina, ditangkap pada April 2010 di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Indonesia, karena kedapatan membawa 2,6 kilogram heroin dalam kopernya. Ia mengklaim bahwa narkoba tersebut dijahitkan di dalam koper tanpa sepengetahuan dirinya. Kasus ini menjadi perhatian internasional, mengingat Mary Jane mengaku menjadi korban dalam sebuah sindikat penyelundupan narkoba yang memanfaatkannya.

Mary Jane adalah putri bungsu dari lima bersaudara yang lahir dari keluarga miskin. Untuk menghidupi dirinya dan dua anaknya, ia pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, setelah mengalami pelecehan seksual dari majikannya, ia memutuskan untuk kembali ke Filipina. Di sana, seorang teman keluarganya menawarkan pekerjaan sebagai ART di Malaysia. Setelah tiba di Malaysia, Mary Jane diberitahu bahwa pekerjaan tersebut sudah tidak tersedia, dan akhirnya diminta untuk terbang ke Indonesia.

Di Indonesia, ia dititipi koper dengan upah USD 500. Sayangnya, setibanya di Yogyakarta, Mary Jane ditangkap dengan barang bukti heroin yang ditemukan di koper tersebut. Setelah melalui proses hukum yang panjang, Mary Jane dijatuhi hukuman mati atas dakwaan penyelundupan narkoba.

Penolakan Grasi dan Proses Hukum

Upaya hukum untuk membebaskan Mary Jane, termasuk pengajuan grasi, berulang kali gagal. Presiden Indonesia, Joko Widodo, melalui Keputusan Presiden (Keppres) pada 30 Desember 2014 menolak permohonan grasi Mary Jane bersama 11 terpidana mati lainnya. Bahkan pada April 2015, ketika eksekusi mati sudah dekat, tim pengacara Mary Jane mengajukan Peninjauan Kembali (PK), yang juga ditolak.

Mary Jane pun dipindahkan dari Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta ke Lapas Nusakambangan pada 24 April 2015 untuk menjalani persiapan eksekusi. Namun, eksekusi mati yang seharusnya dilakukan pada 29 April 2015 mendadak dibatalkan. Nama Mary Jane tidak termasuk dalam daftar terpidana mati yang dibawa ke tempat eksekusi. Keputusan ini membawa perubahan besar dalam hidup Mary Jane, yang akhirnya bisa tetap hidup dan menunggu kesempatan untuk bebas.

Kebebasan Mary Jane Veloso: Hasil Diplomasi yang Menyentuh Hati

Pada 20 November 2024, kabar bahwa Mary Jane Veloso akan dibebaskan diumumkan oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, melalui akun media sosialnya. Dalam pengumuman tersebut, Marcos menyebutkan bahwa Filipina telah berhasil menunda eksekusi Mary Jane melalui jalur diplomasi yang panjang. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas keputusan ini, mengingat Mary Jane akan segera pulang ke Filipina setelah lebih dari satu dekade berada di penjara Indonesia.

“Mary Jane Veloso pulang. Kami berhasil menunda eksekusinya cukup lama sehingga mencapai kesepakatan yang akhirnya membawanya kembali ke Filipina,” tulis Presiden Marcos dalam unggahannya. Selain itu, Presiden Marcos juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto, atas niat baik yang telah ditunjukkan. Dia menegaskan bahwa kebebasan Mary Jane merupakan simbol persahabatan yang kuat antara kedua negara.

Kemenangan Diplomasi dan Solidaritas Internasional

Presiden Marcos mengakui bahwa Mary Jane memang harus bertanggung jawab atas tindakannya menurut hukum Indonesia. Namun, ia juga menyoroti bahwa Mary Jane adalah korban dari kemiskinan yang memaksanya untuk mengambil keputusan yang mengubah hidupnya. Kisah Mary Jane menjadi simbol bagi banyak orang yang terperangkap dalam kemiskinan dan memilih jalan yang salah karena terdesak keadaan.

Proses panjang diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Filipina akhirnya membuahkan hasil. Setelah lebih dari satu dekade, kesepakatan antara Filipina dan Indonesia tercapai, yang memungkinkan Mary Jane kembali ke tanah airnya. Presiden Marcos mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini dan menyebutnya sebagai kemenangan yang menunjukkan solidaritas internasional antara kedua negara.

“Setelah lebih dari satu dekade diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusinya cukup lama untuk mencapai kesepakatan untuk akhirnya membawanya kembali ke Filipina,” ujar Presiden Marcos dengan penuh rasa syukur.

Menanti Kembalinya Mary Jane ke Filipina

Filipina kini bersiap untuk menyambut kepulangan Mary Jane, yang akan menjadi momen yang penuh haru bagi keluarganya dan masyarakat Filipina. Kembalinya Mary Jane setelah bertahun-tahun di penjara di Indonesia tidak hanya mengakhiri perjalanan hukum yang panjang, tetapi juga memberi harapan bagi banyak orang yang terperangkap dalam situasi sulit. Keputusan ini juga menggarisbawahi pentingnya diplomasi dan kerjasama internasional dalam menyelesaikan kasus-kasus yang melibatkan hukum lintas negara.

Dalam beberapa waktu ke depan, Mary Jane akan kembali ke Filipina, di mana ia akan disambut dengan pelukan hangat dari keluarga dan negara. Kembalinya Mary Jane bukan hanya kemenangan bagi dirinya, tetapi juga simbol perdamaian dan solidaritas yang berhasil dibangun antara Indonesia dan Filipina.

Continue Reading

International

Tantangan dan Peluang dalam Politik Internasional

Published

on

Politik internasional adalah arena yang dinamis dan kompleks, di mana negara-negara berinteraksi satu sama lain dalam konteks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ekonomi, budaya, dan keamanan. Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah mengalami perubahan signifikan yang membawa tantangan dan peluang baru dalam politik internasional. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia, serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan nasional dan global.

1. Tantangan dalam Politik Internasional

a. Ketidakstabilan Geopolitik

Salah satu tantangan utama dalam politik internasional adalah ketidakstabilan geopolitik yang disebabkan oleh konflik bersenjata, terorisme, dan persaingan kekuatan besar. Ketegangan antara negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan China, menciptakan ketidakpastian yang dapat memengaruhi stabilitas global. Konflik di wilayah-wilayah tertentu, seperti Timur Tengah dan Asia Tenggara, juga menambah kompleksitas hubungan internasional.

b. Perubahan Iklim dan Krisis Lingkungan

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang tidak dapat diabaikan. Dampak dari perubahan iklim, seperti bencana alam, kenaikan permukaan laut, dan kekurangan sumber daya, mempengaruhi keamanan dan stabilitas negara-negara di seluruh dunia. Negara-negara harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini, tetapi seringkali terdapat perbedaan kepentingan yang menghambat upaya kolaboratif.

c. Ketidaksetaraan Ekonomi dan Sosial

Ketidaksetaraan ekonomi dan sosial di antara negara-negara, serta di dalam negara itu sendiri, menjadi tantangan yang signifikan. Negara-negara berkembang sering kali menghadapi kesulitan dalam mengakses sumber daya dan teknologi yang diperlukan untuk berkembang. Ketidaksetaraan ini dapat memicu ketegangan sosial dan politik, yang pada gilirannya dapat memengaruhi stabilitas internasional.

d. Krisis Kesehatan Global

Pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa rentannya sistem kesehatan global dan dampaknya terhadap politik internasional. Krisis kesehatan ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga ekonomi dan hubungan antarnegara. Negara-negara harus berkolaborasi untuk mengatasi tantangan kesehatan global, tetapi sering kali terdapat persaingan dalam distribusi vaksin dan sumber daya medis.

2. Peluang dalam Politik Internasional

a. Kerjasama Multilateral

Meskipun ada banyak tantangan, kerjasama multilateral menawarkan peluang untuk mengatasi masalah global. Organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan ASEAN, memberikan platform bagi negara-negara untuk berdialog dan bekerja sama dalam isu-isu penting. Melalui kerjasama ini, negara-negara dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan mengatasi tantangan bersama.

b. Inovasi dan Teknologi

Kemajuan teknologi memberikan peluang baru dalam politik internasional. Inovasi dalam bidang komunikasi, transportasi, dan energi dapat meningkatkan efisiensi dan memperkuat hubungan antarnegara. Misalnya, teknologi digital memungkinkan negara-negara untuk berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan, serta memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih cepat dan efektif.

c. Diplomasi Ekonomi

Diplomasi ekonomi menjadi semakin penting dalam politik internasional. Negara-negara dapat memanfaatkan hubungan ekonomi untuk memperkuat posisi mereka di panggung global. Melalui perjanjian perdagangan dan investasi, negara-negara dapat menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diplomasi ekonomi juga dapat membantu mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan antarnegara.

d. Kesadaran Global terhadap Isu Lingkungan

Ada peningkatan kesadaran global terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim, yang menciptakan peluang bagi negara-negara untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Konferensi internasional, seperti COP (Conference of the Parties), memberikan platform bagi negara-negara untuk berkomitmen pada tindakan konkret dalam mengatasi perubahan iklim. Kesepakatan global, seperti Perjanjian Paris, menunjukkan bahwa kolaborasi internasional dapat menghasilkan hasil yang positif.

Continue Reading

International

University of North Blue

Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius.

Published

on

Photo: Shutterstock

Kurikulum POLITIK IND di University of North Blue mencakup berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan politik, pemerintahan, hukum, dan hubungan internasional. Mahasiswa akan mempelajari sejarah politik Indonesia, teori politik, analisis kebijakan publik, serta etika dan tanggung jawab sosial. Selain itu, program ini juga menawarkan berbagai mata kuliah pilihan yang memungkinkan mahasiswa untuk mengeksplorasi minat spesifik mereka, seperti diplomasi, politik luar negeri, dan manajemen konflik.Praktikum lapangan juga menjadi bagian integral dari pengalaman belajar, di mana mahasiswa dapat terlibat langsung dengan lembaga pemerintahan, LSM, dan organisasi internasional. Melalui magang dan proyek penelitian, mahasiswa akan mendapatkan wawasan praktis yang berharga serta membangun jaringan profesional yang akan mendukung karir mereka di masa depan.

Fasilitas dan Kegiatan Ekstrakurikuler

University of North Blue dilengkapi dengan fasilitas modern yang mendukung kegiatan akademik dan penelitian. Ruang kelas yang dirancang dengan baik, perpustakaan yang kaya akan sumber daya, dan pusat teknologi informasi memberikan mahasiswa akses yang diperlukan untuk mendalami studi mereka. Selain itu, kampus ini juga menyediakan ruang diskusi dan forum untuk debat dan dialog terbuka, yang merupakan aspek penting dalam pendidikan politik.Kegiatan ekstrakurikuler juga sangat dianjurkan, dengan berbagai organisasi mahasiswa yang berfokus pada politik dan isu sosial. Mahasiswa dapat bergabung dengan klub debat, organisasi mahasiswa, dan lembaga penelitian yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam diskusi yang mendalam serta menyusun kebijakan dan inisiatif sosial.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 www.politik-und-recht.net